Evaluasi adalah sebuah proses yang secara sistematis
mengumpulkan data yang menginformasikan kepada kita tentang pendapat seseorang atau sekelompok user mengenai pengalamannnya menggunakan sebuah produk untuk sebuah tugas tertentu dalam sebuah lingkungan tertentu.
Evaluasi merupakan tes atas tingkat penggunaan dan fungsionalitas sistem. Evaluasi dilakukan untuk memastikan kecocokan dengan permintaan pengguna/tujuan pengguna dan untuk melihat apakah hasil rancangan dengan proses uji coba system yang telah dibuat sesuai dengan user. Proses evaluasi ini dikerjakan dalam satu fase proses perancangan tetapi melalui perancangan dengan prinsip life cycle dengan hasil dikembalikan untuk memodifikasi perancangan.
Mengapa Evaluasi dibutuhkan???? Desainer tidak dapat berasumsi bahwa orang lain seperti dirinya, dan menjamin bahwa karyanya pasti bagus. Evaluasi dibutuhkan untuk memeriksa apakah user dapat dengan mudah menggunakan produk tersebut dan menyukainya.
Kapan Evaluasi dilakukan???? Evaluasi dilakukan pada :
Evaluasi Design- Selama proses pembuatan produk tersebut agar selalu sama dengan yang diminta atau dibutuhkan oleh user. Proses ini biasa disebut formative evaluations.
- Saat produk tersebut telah jadi yaitu melalui prototype.
- Saat produk dipasarkan yaitu melalui update version.
- Evaluasi produk dapat dilakukan melalui riset pasar, baik melalui perorangan atau sekelompok user.
Evaluasi ini dilakukan setelah perancangan. Ada beberapa metode untuk mengevaluasi perancangan :
1. Cognitive Walkthrougt
Cognitive Walkthrough adalah teknik untuk mengevaluasi desain antarmuka, dengan perhatian khusus pada seberapa baik antarmuka mendukung “pembelajaran eksplorasi,” yaitu, penggunaan pertama-waktu tanpa pelatihan formal. Pada setiap langkah dalam prosedur tugas, evaluator bertanya pada dirinya sendiri empat pertanyaan berikut tentang harapan nya perilaku pengguna:
Cognitive Walkthrough adalah teknik untuk mengevaluasi desain antarmuka, dengan perhatian khusus pada seberapa baik antarmuka mendukung “pembelajaran eksplorasi,” yaitu, penggunaan pertama-waktu tanpa pelatihan formal. Pada setiap langkah dalam prosedur tugas, evaluator bertanya pada dirinya sendiri empat pertanyaan berikut tentang harapan nya perilaku pengguna:
Apakah pengguna mencoba untuk mencapai efek yang tepat?
Apakah pengguna melihat bahwa tindakan yang benar tersedia?
Akankah pengguna mengasosiasikan tindakan yang benar dengan efek yang ingin dicapai?
Jika tindakan yang benar dilakukan, pengguna akan melihat kemajuan yang sedang dibuat menuju solusi dari tugas?
Tidak semua evaluator memberikan “pengalaman sukses” terkadang yang terjadi adalah “pengalaman kegagalan” dan menilai mengapa pengguna mungkin tidak menyelesaikan tugas yang didasarkan pada desain antarmuka.Wawasan ini kemudian digunakan untuk meningkatkan kegunaan dari situs web atau aplikasi.
2. Heuristik Evaluation
Heuristic Evaluation adalah evaluasi antarmuka oleh satu atau lebih seorang ahli. Evaluator mengukur kegunaan , efisiensi , dan efektivitas dari antarmuka berbasis pada 10 heuristik kegunaan awalnya didefinisikan oleh Jakob Nielsen pada tahun 1994 Nielsen Usability heuristik , yang terus berkembang sebagai respon terhadap penelitian pengguna dan perangkat baru.
Heuristic Evaluation adalah evaluasi antarmuka oleh satu atau lebih seorang ahli. Evaluator mengukur kegunaan , efisiensi , dan efektivitas dari antarmuka berbasis pada 10 heuristik kegunaan awalnya didefinisikan oleh Jakob Nielsen pada tahun 1994 Nielsen Usability heuristik , yang terus berkembang sebagai respon terhadap penelitian pengguna dan perangkat baru.
3. Review Based
Review Based yaitu Evaluasi antara psikologi eksperimen dengan interaksi manusia dan komputer yang menghasilkan eksperimen yang baik dan pengalaman yang nyata. Misalnya pada daya guna dari tipe menu yang berbeda, pemanggilan nama perintah dan pemilihan ikon.
Jenis EvaluasiReview Based yaitu Evaluasi antara psikologi eksperimen dengan interaksi manusia dan komputer yang menghasilkan eksperimen yang baik dan pengalaman yang nyata. Misalnya pada daya guna dari tipe menu yang berbeda, pemanggilan nama perintah dan pemilihan ikon.
Ada 2 jenis utama pada evaluasi yaitu dilaksanakan pada kondisi Labolatorium dan yang dilaksanakan pada kondisi Lingkungan Kerja (Lapangan) yang Sebenarnya.
→Kondisi Labolatorium.
Beberapa situasi terkadang hanya bisa dilakukan di labolatorium, misalnya: stasiun ruang angkasa. Namun pada labolatorium tidak menggambarkan situasi ruang kerja yang sebenarnya dan terdapat orang-orang yang tidak bisa bekerja dengan kondisi tersebut.
→Kondisi Lapangan yang Sebenarnya.
Situasi ini lebih terbuka antar sistem dan pengguna, dimana kondisi ini tidak ditemukan pada kondisi labolatorium pada dasarnya situasi ini lebih baik digunakan dar pada di Lab dan gangguan-gangguan yang terjadi pada lokasi ini digunakan sebagai situasi yang mewakili situasi sebenarnya dan digunakan untuk proses penyimpanan dan pengambilan selama tugas.
Terimakasih...artikelnya sangat bermanfaat..
BalasHapusMy blog